Sabtu, 03 Desember 2011

Menyerah Kalah atau Melangkah Pasrah

Kita dipertemukan oleh lirih rindu dan canda bertalu malu..
Kala purnama beringsut menjauhi penanggalan..
Engkau pernah memberiku sebuah peta tergulung impian..
Sebuah kenang berpita perjalanan kehidupan..
Menampar gemuruh rasa yang membeku..
Mencabik luruh asa dalam bingkai sajak di penghujung waktu..

Aku tak mampu meniti di atas dermaga lapuk yang kau titipkan rindu..
Dengan sayap patah, mungkin aku  camar yang memberangus mimpi..
Manik-manik duka bertahta di jemari yang melepas genggaman di beranda hari..
Mengerat luka di karang hati yang menggelepar di amuk nestapa membiru..

Sungai berair jernih yang kau gambar..
Adalah surga impian untuk tawarkan dahaga perjalanan..
Kisah yg tertoreh yang menjadi sajak agung berbalut kenangan..

Bukan tanpa sebab kupilih menghela sampan yg tersimpan..
Lalu menepi di dermaga hati yang kau buka pintu harapan..
Bukan pula semata lari dari jerat pendusta yg nista..
Maka kusambut tulus uluran cinta yang terucap tanpa suara dan kata..
Walau berjuta tanya mendekap nyata..

Mungkin tak terasa benih riak kian menguji nyali..
Sekuat apa ikatan temali di singgasana hati bermimpi..
Selaksa detik yang jatuh ajarkan diri..
Bahwa diam tak berarti hilang berrlari..
Peduli meski kadang tak kupahami..
Aku menanti pepasir bernyanyi dengan iringan kecapi..
Bernada kidung yang mendayu-dayu selami diri..

Genggam jemariku, Cik!!
Agar tak semata berteman bayang parasmu..
Smoga engkau jalan menapak dalam kalbu..

Temukan binar rinduku, Cik!!
Agar tak selalu sepi yang mengawaniku..
Menelusuri titian hari yang paling resah paling patah..
Dan kini senja menyongsong kita dengan kencana di depannya..

Akankah kita menyerah kalah atau memilih melangkah bersama?
Genggam jemariku menyusuri senja..
Biarkan riak-riak menyanyikan senandung kelana..
Di antara lazuardi kuingin titipkan sebaris kata cinta..

Sambut rinduku diatas lingkar purnama..
Bukan bahtera bersepuh emas yang kudamba..
Hanya di teduh hatimu ku ingin berbagi kisah..
Melewati hari-hari dalam alunan canda..


^ Bandung, Bumi Asri, 130707^
"Berpuluh Punama Aku Menantimu Hingga Kini"

Sabtu, 13 Agustus 2011

Katepel

Geus 3 bln si adun gelo, unggal di tanya ngajawabna teh , "katepél" we, jeung "katepél", ahirna si Adun di bawa k RSJ. Sabulan di RSJ, si Adun siga rek cageur.
Dokter: "maneh cageur?"
Adun: "alhdlilah dok.."
Dokter: "mun kaluar ti dieu, hayang naon?"
...Adun: "hayang sare jeung pamajikan..
Dokter: "naon nu rek dilakukeun?
Adun: "bjuna ku kuring di buka dok, tuluy kutangna, tah karek calana jerona
Dktr: "geus kitu?
Adun: "tuluy di cokot karet kolorna keur nyieun KATEPEL dok!
Dktr: "%#@§

Tulungan....


ucil: emaaa..emaaaaaaaa tulungan.....
ema siucil nu keur mandi tuturubun bijil ti kamar mandi...
ema :"kunaon maneh teh cil ???
ucil: hahaha...siema teu dianduk (bari tutunjuk)
ema: na ari sia,,aingteh bakat ku reuwas ngadenge nu menta tulung,,kunaon atuh ??( bari ngajewang anduk)
ucil: ah teu kunanaon ,ieu nuju latihan akting ma,,jang drama di sakola...

Kamis, 11 Agustus 2011

Hanya karunia

Cinta adalah alat agar hidup jadi lebih indah
Jangan menaruh cinta diatas segala -galanya
Cinta hanyalah karunia, cinta bukan Tuhan
Jadi, jangan terlalu diperbudak olehnya

susahnya......

4 jam dihabiskan di depan komputer hanya untuk mencari informasi tentang sejarah Kerajaan Sunda, baik secara wilayah, nama -nama daerah pada masa itu ( yang sebagian sudah berubah namanya pada saat ini), bentuk bangunan, namun yang paling sulit adalah mencari keterangan tentang istana SRI BIMA PUNTA NARAYANA MADURA SURIDAPATI, yakni istana Kerajaan Pajajaran yang terdapat di Pakuan ( Bogor).

lho, ngapain susah -susah nyari info tentang kerajaan Sunda? karena saya ingin membuat komik tentang pendekar yang berasal dari Tanah Parahiangan ini yang Berjudul " Pendekar Walang Sangit". ini memang komik fiksi, namun setidaknya, saya tidak ingin asal ngarang saja, terutama tentang wilayah dan kerajaan -kerajaan yang ada pada masa kerajaan Sunda tersebut. setidaknya seperti komik manga ( komik Jepang), yang walaupun fiksi, tapi sebagian besar pengarang memasukkan unsur sejarah dalam komik karangannya.

yah, setelah beberapa jam mencari dan mata sudah mulai bolotot, akhirnya ketemu pula gambaran tentang istana Sri Bima Punta Narayana Madura Suridapati, yang penjelasannya panjang minta ampun, namun itupun hanyalah gambaran istana secara perbandingan atau persamaan dari istana Kerajaan Cirebon serta penjelasan dari naskah kuno. Hal itu disebabkan Istana Pakuan tidak ada sisa sisa dari bangunan tersebut, dan hal tersebut masih menjadi misteri. dikarenakan kerajaan Cirebon merupaka kerajaan yang didirikan oleh Pangeran Cakrabuana atau Pangeran Walangsungsang yang mana dia adalah putra dari Sri Baduga Maharaja ( prabu Siliwangi ) sekaligus kakak dari Nyai Rara Santang, sehingga bangunan istana menurut para peneliti, tidak jauh berbeda dari isatana Pakuan.

ehh...
kok jadi melantur....
pokoknya, gitu lah....
pokoknya info tentang Kerajaan tersebut saya dapatkan dari beberapa blog yang kemudian saya ambil artikel yang dianggap sama antara artikel di blog yang satu dengan yang lainnya, sehingga memudahkan pencarian info tersebut.....

Senin, 28 Februari 2011

Tritangtu


Arti :
Jangan berebut kedudukan
Jangan berebut penghasilan
Jangan berebut hadiah
Maka berbuat mulialah dengan perbuatan
Dengan ucapan dan tekad yang bijaksana
Yang masuk akal, yang benar, yang sungguh -sungguh
Yang menarik simpati orang
Suka mengalah
Murah senyum
Berseri di hati dan mantap bicara kepada semua orang
Tua maupun muda


Dari zaman Prabu Siliwangi, kita diwarisi sebuah naskah kuno yang disebut SISKANDANG KARESIAN dan KUNDANGEUN URANG REYA ( untuk pegangan hidup orang banyak). Naskah ini terdiri atas 30 lembar dan pada akhir naskah dicantumkan tahun penulisannya, yaitu NORA CATUR SAGARA WULAN tahun 1440 (Saka) atau 1518 M. Naskah ini sekarang berada di museum Pusat. Sebagian isi dari naskah itu antara lain :
1. Dasakerta ( kesejahteraan yang sepuluh )
2. Tapa di Nagara
3. Panca Parisuda
4. Hidup yang Penuh Berkah
5. Parigeuing dan Dasa Pananta
6. Tritangtu di Bumi( Tiga posisi di Dunia)

Sementara itu Tritangtu di Bumi ini menerangkan bahwa dalam kehidupan masyarakat Jawa Barat tradisional, ada 3 posisi yang menjadi tonggak kehidupan, yaitu RAMA ( pendiri kampung yang menjadi pemimpin masyarakat dan keturunannya mewarisi jabatan itu ). RESI ( ulama atau pendeta ), dan PRABU ( raja, pemegang kekuasaan ).

Dalam naskah tersebut dianjurkan agar orang berusaha memiliki bayu pinaka prabu ( wibawa seorang raja ), sabda pinaka rama ( ucapan seorang rama), dan hedap pinaka resi ( tekad seorang resi ). Ketiga pemegang posisi tersebutsederajat karena "pada pawitannya,pada muliyana" ( sama asal usulnya, sama mulianya).

Oleh karena itu diantara ketiganya jangan berebut kedudukan, jangan berebut, penghasilan, jangan berebut hadiah. Maka berbuat mulialah dengan perbuatan, dengan ucapan, dan dengan tekad yang bijaksana, yang masuk akal, yang benar,yang sungguh -sungguh, yang menarik simpati orang, suka mengalah, murah senyum, berseri di hati dan mantap bicara kepada semua orang, tua maupun muda.

Tritangtu sebagai sistem kepemimpinan itu masih dilaksanakan di Kanekes hingga sekarang. Orang Baduy menyebutnya TANGTU TELU ( Tritangtu ). Ketiga orang Puun di Kanekes masing -masing menempati posisi Resi ( Puun Cikertawana ), Rama ( Puun Cikeusik), dan ponggawa ( Puun Cibeo).

Dalam kehidupan sehari -hari ketiga Puun itu berkuasa penuh di daerah masing -masing. Tetapi dalam hal umum menyangkut seluruh Kanekes, barulah fungsi Tangtu Telu itu berlaku. Pada dasarnya ketiga posisi itu terdapat pula dalam masyarakat kita sekarang, yaitu Pemuka Masyarakat, Ulama dan Pemerintah.
Apa yang diharapkan dari trio itu pada zaman Siliwangi, rasanya masih diharapkan juga pada masa kini.

Sumber : WANGSIT SILIWANGI, harimau di tengah bara karya E. Rokajat Asura