Jumat, 22 Oktober 2010
Senin, 18 Oktober 2010
merencana
hanya untuk menghasilkan gambar begini saja harus memakan waktu 3 minggu, bukan karena sulit pada pengerjaan gambarnya, namun karena pencarian data yang akurat. seperti manfaat akan buah tersebut. tekhnik pengerjaannya secara manual, yaitu digambar dengan freehand, sebenarnya secara digital pun diperbolehkan, namun, saya lebih menyukai gambar secara manual.
Sabtu, 02 Oktober 2010
Engklak - engklakan
Gunung Galunggung kapungkur
Gunung Sumedang katunjang
Talaga Soka wayahna
Rangecik di tengah leuweung
Rakun di sungkun sumoreang
Hanteu di teang
Tarima raga wayahna rangecik
ti tengah leuweung
Engklak engklakan Maripi lucu pisan
Barudak urang Ngariung di buruan
Engklak engklakan Maripi lucu pisan
Barudak urang Ngariung di buruan
Burudul menak ti Kidul
Gotongan parabot degung
Tatak kendang kulit maung
Di rarawat hoe wulung
Engklak engklakan Maripi lucu pisan
Barudak urang Ngariung di buruan
Engklak engklakan Maripi lucu pisan
Barudak urang Ngariung di buruan
Berebet menak ti kaler
Gotongan parabot topeng
Tatak kendang kulit banteng
Di rarawat hoe loreng
Dadap cangkring dina gawir
Ngajajar pa antai antai
Mana gening
Awi temen awi gombong
Daunna pating arurag
Ka tebak ku angin bajra
Leuleus raden
ngilicir di sada henteu ting koceak
Pating koceak
Koreak pating koceak
Engklak engklakan Maripi lucu pisan
Barudak urang Ngariung di buruan
Engklak engklakan Maripi lucu pisan
Barudak urang Ngariung di buruan
Torojol menak ti Kulon
Gotongan dog dog kaliwon
Tatak kendang kulit Bagong
Dirarawat hoe wolong
Engklak engklakan Maripi lucu pisan
Barudak urang Ngariung di buruan
Engklak engklakan Maripi lucu pisan
Barudak urang Ngariung di buruan
Burudul menak ti Kidul
Gotongan parabot degung
Tatak kendang kulit maung
Di rarawat hoe wulung
Engklak engklakan Maripi lucu pisan
Barudak urang Ngariung di buruan
Engklak engklakan Maripi lucu pisan
Barudak urang Ngariung di buruan
Berebet menak ti kaler
Gotongan parabot topeng
Tatak kendang kulit banteng
Di rarawat hoe loreng
Engklak engklakan Maripi lucu pisan
Barudak urang Ngariung di buruan
Engklak engklakan Maripi lucu pisan
Barudak urang Ngariung di buruan
Karinding
Karinding adalah alat musik tradisional masyarakat sunda ladang yg terbuat dari batang pohon aren, ataupun ada yang bilang dari pelepah kawung dan bambu. Konon katanya karinding ini alat musik yang cukup tua. Karinding sendiri tidak hanya ada di tatar sunda, malahan di daerah Jawa Tengah ada yang disebut Rinding dan di Bali disebut dengan Genggong.
Alat musik ini ditabuh menggunakan jari tangan (telunjuk) dan memakai mulut kita sebagai resonatornya untuk menghasilkan suara, cukup mudah untuk siapa saja, dengan cara di pukul memperlakukan alat ini seperti alat musik perkusi, dengan menggunakan satu jari tangan, dan ketika kita sudah mampu menghasilkan getaran secara intens,dengan di tempelkan di mulut sebagai resonansi nya, dan lidah sebagai pengontrol bunyi yang kita inginkan.
Ada beberapa jenis suara yang dihasilkan, yaitu dengan mulut kosong tanpa napas dan dengan menggunakan napas,ini akan menghasilkan bunyi yang berbeda. Alat ini bisa menghasilkan suara yang khas dari tiap orang, sebutlah jenis melodi, rhytm dan bass nya bisa di hasilkan, atawa kendang, saron, goong nya kata orang sunda mah, bahkan menyanyikan lagu dengan karinding sekalipun, bukan dengan vokal kita, ini tergantung bagaimana kita bisa memainkan lidah dan napas.
Yang menarik dari Karinding ini adalah, Pertama dengan cara di pukul ini mampu menghasilkan bunyi yang variatif cukup banyak. Kedua, suara tiap orang yang memainkan akan berbeda dengan yang lainnya, walaupun memainkan jenis pukulan (Rahel) yang sama , ini berbeda karena tiap orang memilki konstruksi mulut yang berbeda.
Biasanya karinding itu dimainkan pada malam hari oleh orang-orang sambil menunggui ladangnya di hutan atau di bukit-bukit, dan saling bersautan antara bukit yang satu dan bukit lainnya. Ternyata alat musik karinding bukan hanya sebagai alat untuk mengusir sepi dimalam hari tapi juga berfungsi untuk mengusir hama. Suara yang dihasilkan oleh alat musik karinding membuat hama padi tidak mendekat karena menyakitkan buat hama tersebut. Karena karinding tersebut menghasilkan suara dengan low decible yang hanya dapat didengar oleh insect seperti hama, dan sangat merusak konsentrasi hama tersebut.
Sumber :
- Kampung Budaya Sindang Barang
- http://yoyoyogasmana.multiply.com/journal/item/1
- http://su.wikipedia.org/wiki/Karinding
Jalanku sayang, Jalanku malang
Dimusim hujan seperti sekarang ini, selain banjir, masalah yang sering terjadi adalah rusaknya jalan. Aspal mengelupas, membuat jalan berlubang, bergelombang, dan rusak. Banyak masyarakat yang mengeluhkan tentang kerusakan jalan, menurut saya masalah jalan adalah masalah yang paling urgent jadi apa tidak bisa masalah ini ditempatkan pada urutan paling atas di dalam pengajuan anggaran. Jika tidak segera dibenahi, lubang-lubang itu akan semakin besar, dan membuat jalan tak lagi layak digunakan. Pemerintah seakan kehabisan akal menghadapi masalah kerusakan jalan. Berbagai cara dilakukan, hingga kini, tambal sulam menjadi pilihan. Tetapi seakan tindakan itu tak berarti, karena jalan kembali tergerus banjir.
Khusus Kota Bandung, dari info yang dikutip di Koran Galamedia, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Bandung, sepanjang tahun 2010 ada sekitar 9.000 aduan yang disampaikan masyarakat. Sekitar 60% berisi keluhan mengenai kondisi jalan yang rusak.
Memang jalan-jalan di Bandung ini kerusakannya cukup parah. Penanganannya pun sangat lambat, padahal masalah jalan rusak ini merupakan masalah yang serius, bagaimana tidak, masalah jalan rusak ini bisa berdampak besar pada kehidupan masyarakat. Dampak yang sering terjadi di daerah yang jalannya tergolong cukup parah adalah kemacetan, Hal yang lumrah ketika berada di suatu daerah yang jalannya rusak parah sering terjadi kemacetan, karena pengendara mesti ekstra hati – hati dalam berkendara sehingga jalannya kendaraan menjadi sangat pelan dan terkadang harus bergiliran antara lajur kanan- kiri jika yang rusak di sebagian jalan.
Apalagi jika keadaan jalan sedang banjir, jalan menjadi tidak terlihat. Dan kebanyakan pengendara motor sering mengambil jalan aman, yaitu trotoar. Padahal terotoar dikhususkan untuk para pejalan kaki. Sehingga dengan para pengendara motor ( khususnya ) melewati trotoar, otomatis para pejalan kaki menjadi terganggu.
Contoh yang paling sering saya alami adalah jalan Cimahi –Bandung, di daerah Cibaligo rusaknya jalan cukup parah, sehingga lajur kanan dan lajur kiri bergantian tiap ,elewatinya. Padahal kerusakan jalan itu tepat turunan. Sehingga apabila tidak hati –hati, akan menyebabkan kecelakaan.
Selain kemacetan, jalan rusak juga dapat menyebabkan kecelakaan. Sampai – sampai ada istilah, di jalan yang mulus saja sering terjadi kecelakaan, apalagi di jalan yang rusak. Cukup banyak kecelakaan akibat jalan rusak dan berlubang. Karena itulah, pengendara harus ekstra hati –hati ketika melewati jalan yang rusak dan berlubang ini, dan hal ini menyebabkan kemacetan dan waktu yang terbuang cukup lama.
Jalan yang rusak dan berlubang juga berdampak pada ekonomi. Sebetulnya yang paling krusial akibat jalan buruk tersebut, adalah soal mobilisasi orang dan barang. Akibat jalan jelek ongkos menjadi mahal. Bayangkan saja, pemilik kendaraan harus mengeluarkan biaya perawatan dua kali lipat dari biasanya.
Biaya perawatan itu bukan hanya ban kendaraan saja, namun spare part lainnya juga. Termasuk konsumsi BBM yang menjadi dua kali lipat. Nah, dengan membengkaknya biaya perawatan tersebut, jelas berimbas pada kebutuhan pokok masyarakat. Ujung –ujungnya masyarakat harus menanggung biaya yang mahal tersebut dengan membeli sembako yang mahal.
Nah, yang ditanyakan, apa yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada ruas jalan ?
Hampir semua jalan di kota Bandung menggunakan campuran agregat (batu pecah) dan aspal. Musuh utama aspal adalah air, karena air bisa melonggarkan ikatan antara agregat dengan aspal. Kerusakan yang umum terjadi di jalan-jalan dalam kota adalah adanya air yang menggenangi permukaan jalan. Pada saat ikatan aspal dan agregat longgar karena air, kendaraan yang lewat akan memberi beban yang akan merusak ikatan tersebut dan permukaan jalan pada akhirnya. Tipikal kerusakan karena pengaruh air adalah lubang.
Penyebab utama penggenangan air adalah, kurang baiknya kualitas drainase atau saluran air di samping jalan. Hal ini berpengaruh besar pada aktivitas yang terjadi di jalan.
Jika kita perhatikan, di Indonesia pada umumnya, drainase ( saluran air/ selokan) pinggir jalan tidak hanya untuk mengeringkan jalan saja, tetapi menjadi saluran pembuang dari rumah –rumah serta perkantoran yang berada di pinggir jalan juga. Ditambah sampah –sampah yang menggunung di dalam saluran air tersebut, sehingga banjir dapat sewaktu –waktu terjadi.
Jadi, walaupun ada drainase, tapi tak terawat. Sehingga, ketika hujan turun, banyak sekali jalan di Bandung menjadi banjir. Pada saat banjir, kendaraan tetap melintas, dan ini dapat menyebabkan kerusakan pada ruas jalan.
Memang sering dilakukan perbaikan secara ditambal, namun secara tak teratur. Sehingga, yang terjadi adalah kerusakan kembali. Itupun dengan cara asal –asalan, biasanya hanya pakai batu, pasir dan semen saja, jadi otomatis, apabila hujan turun dan terjdi penggenangan air, jalan yang ditambal tersebut menjadi rusak kembali.
Namun, hal tersebut masih dibilang cukup mending, karna yang melakukannya adalah masyarakat sendiri, ketimbang menunggu pamerintah yang bertindak, entah kapan.
Tak perlu jauh –jauh melihat contoh, lihatlah Surabaya, ketika jalan rusak kemudian diberitakan atau disiarkan di radio, jalan yang rusak tersebut langsung diperbaiki. Sementara kota Bandung sendiri, walaupun sudah berkali –kali disiarkan di radio dan masuk Koran, jalanan masih saja banyak yang rusak.
.Pada akhirnya, masalah kerusakan jalan ini perlu di tanggapi dengan serius, karena dapat berpengaruh pada aktivitas masyarakat. Bahkan berpengaruh pada ekonomi masyarakat.