Akhir - akhir ini aku lagi kegandrungan sama yang namanya Pendekar dari negeri sendiri, awal2nya sih karena aku baca trilogi " SENJA JATUH DI PAJAJARAN ", eh, taunya keterusan karena rame.. menampilkan keadaan masa silam di nusantara ini. Karena itu pula aku mencari2 hal yang berhubungandengan pendeka2 masa lalu, salah satunya siapa lagi kalau bukan si pendekar sableng namun sakti mandra guna yaitu Wiro Sableng yang berjuluk Pendekar kapak maut naga geni 212. Bukan hanya novelnya, namun filmnya pun aku rambah ( lumayan buat bahan referensi komik yang sedang kubuat hehehe...). yah, tapi karena susah mencari tuh film, akhirnya aku cuma punya beberapa episode saja, tapi lumayanlah buat mengenang masa kecilku... yang pada saat aku SD tidak pernah melewatkan satu episode pun dari si pemuda sableng ini. Bukan hanya filmnya, novelnya pun sekarang sudah langka, namun untuk novelnya, aku behasil menemukannya di E book. lengkap juga... ternyata masih banyak juga yang doyan sama petualangan si Wiro ini, dan banyak yang merindukan tokoh yang satu ini. Nah, selain si pemuda sableng ini, aku juga mencari filmnya si Jaka Tingkir.... Film pendekar pertama yang make sistem visual efek 3d, yang udah pas, maksudnya kalo monster nyerang dia ya... kenanya itu kaya nyata ( walau masih ada kekurangan, maklum itu khan sistem kejar tayang jadi visual efeknya ga terlalu bagus, tapi lumayanlah ). Dan kemudian efek ini ditiru oleh film2 yang... ahhh, jauh banget...!!! yang ceritanya ngasal, tidak dibuat dengan sepenuh hati ( entahlah ), kalo film2 jenis pendekar semodel Wiro Sableng atawa Jaka Tingkir, atau bahkan Misteri Gunung merapi bisa dibilang udah tepat, karena setting tempat dan suasananya udah pas, bahwa pendekar itu hidupnya di masa lalu. lah ini, sekarang banyak pelem yang campur aduk... ceritanya tentang legenda, namun setting pemandangan serta suasananya adalah hal2 yang ada pada zaman sekarang, kreatif sih, cuman serasa gak pas aja diliatnya.... sareukseuk kalo kata orang Sunda mah. Serasa seperti dipaksakan (mungkin budjetnya terbatas ya...??). Padahal kao dipikir2, film2 pendekar seperti Wiro, Jaka, atau Sembara ( Misteri gunung Merapi ), kebanyakan settingnya itu adalah dihutan, yang banyak po'on2nya, biasanya dipakai ketika adegan bertarung, mungkin itu supaya mudah menggantung tali yang dipakai untuk para pendekar untuk bertarung diatas udara. Dan adegan di hutan seperti itu sepertinya tidak terlalu rumit, kalo sekarang kebanyakan adegan bertarung di rumah mewah jaman sekarang, atau tempat yang full efek... segalanya 3 dimensi !!! maaf, bukannya menghakimi, namun ini hanya sebagai celotehan manusia yang serasa tidak puas dengan film2 masa kini, yang 90 persen bertemakan Cinta dan Horor... lama2 masyarakat akan bosan, sebab, ceritanya gitu2 aja... ga da perkembangan. Tiak seperti zaman keemasan Barry Prima yang selalu menampilkan film2 laga yang menurutku keren untuk ukuran film pada masa itu. Kalaupun ada film laga pada masa kini, namun menurutku belum bisa mengalahkan film produksi pada masa itu, entahlah, apakah orang Indonesia udah pada lebay atawa gimana..... untuk itu aku bercita2 pengen merubah wajah perfilman kita, cobalah sekali2 angkat tema kerajaan atau apalah.... yang bersetingkan masa lalu, karena biasanya tema2 seperti ini cuma jadi serial bersambung saja. coba kalau dibuat layar lebarnya, pasti keren tuh apalagi dengn Visual Effect zaman sekarang, pasti jadi lebih mantap tuh....!!!
sama, aku juga rindu akan pendekar-pendekar nusantara...
BalasHapus